Chereads / Kisah Istri Bayaran / Chapter 22 - Mengapa Tidak Tersambung? (3)

Chapter 22 - Mengapa Tidak Tersambung? (3)

Gu Qingqing segera menggelengkan kepalanya.

"Lalu, kenapa kamu tidak makan?" tanya Leng Sicheng.

"Oh, oh, oh!" Gu Qingqing segera mengangguk.

Buburnya itu agak panas, tapi Gu Qingqing mengambil suapan besar begitu saja dan hampir tidak menahannya. Ia pun cepat-cepat menundukkan kepala dan menutup mulutnya, takut terlihat tidak pantas jika ketika Leng Sicheng melihatnya. Ketika Gu Qingqing mendongak lagi, ia hanya melihat Leng Sicheng meminum bubur dengan tergesa-gesa, bahkan tidak meliriknya. Gu Qingqing merasa agak gelap di dalam hati, menganggukkan kepalanya diam-diam dan melanjutkan sarapan.

Kadang-kadang ketika Gu Qingqing menyumpit makanan, ia akan tidak sengaja mendongak dan melihat Leng Sicheng yang makan dengan elegan. Jarang ia melihat Leng Sicheng tidak mencemoohnya sekeras biasanya. Cahaya menyelimuti sosok Leng Sicheng, seolah-olah ada aura buruk yang tidak bisa dihilangkan.

Leng Sicheng menyeruput semangkuk bubur. Baru saja ia meletakkan sendok dan menyeka mulut dengan serbet, Sekretaris Cheng bergegas masuk terburu-buru. Leng Sicheng melihatnya masuk, menaruh serbet, dan mengangkat dagunya sedikit. "Kalau menunggu sampai kamu datang, aku sudah mati kelaparan! Barang yang kamu beli, kamu dan pembantu sendiri yang memakannya!" Ia kemudian mengecek arlojinya. "Sekarang sudah jam sembilan. Sarapan 30 menit kemudian bersiap. Jika tertunda lagi, jangan harap kamu akan mendapat gaji bulan ini!"

Setelah memarahi Sekretaris Cheng, Leng Sicheng tidak peduli lagi dengan sekelompok orang di lantai bawah dan berbalik ke atas. Sepanjang pagi hari, Leng Sicheng dan Sekretaris Cheng dengan konferensi video di lantai atas.

Saat siangnya Sekretaris Cheng ingin bertanya apa yang bisa dimakan, Leng Sicheng menjawab dengan dingin, "Saya tidak membuang-buang makanan di sini, Habiskan sendiri sarapan yang tadi kamu beli. Akhir-akhir ini saya sedang tidak punya nafsu makan. Biarkan mereka memanaskan bubur pagi dan lauk pauk."

Begitu Sekretaris Cheng keluar, Leng Sicheng membanting pintu keras-keras. Gu Qingqing di lantai bawah sampai bisa mendengarnya. Raut wajahnya tidak banyak berubah. Leng Sicheng bukannya marah terhadap Sekretaris Cheng, melainkan pada Gu Qingqing. Namun, ia tidak tahu mengapa Leng Sicheng marah. Mungkin, kesalahan Gu Qingqing adalah mengganggu agenda menyenangkan Leng Sicheng dengan Chen Wenjie tadi malam.

———

Leng Sicheng terus bekerja sampai larut malam. Sekretaris Cheng menghangatkan bubur itu lagi dan memakan sepanci bubur yang direbus Gu Qingqing. Bahkan, setelah lauk pun disapu habis, Leng Sicheng masih tidak meninggalkan pintu belajar barang selangkah pun.

Di malam hari, tepat setelah mandi, ibu Gu Qingqing kembali menelepon. "Apakah kamu menerima pesan yang Ibu kirim kemarin? Sudahkah kamu berterima kasih kepada Sicheng?"

Gu Qingqing menatap pintu kamar Leng Sicheng yang tertutup dan menggelengkan kepala. "Belum." 

Sang ibu berkata, "Ada apa dengan anak ini? Berapa banyak yang telah Sicheng berikan untuk keluarga kita? Kau ini, dia memberikan uang dengan begitu mudah. Jika kamu tidak pergi baik-baik melayaninya, setidaknya berterima kasihlah padanya! Jika kamu tidak memiliki hubungan baik dengannya—Ibu dengar bahwa dia tampaknya menemukan lagi wanita lain? Berita ini disiarkan. Jika Leng Sicheng menceraikanmu suatu hari—"

Selain untuk mendapat biaya hidup dan membantu kakak menyelesaikan masalah, ibu pasti hanya akan menelpon Gu Qingqing dengan perasaan 'krisis' ketika Leng Sicheng berganti wanita.

"Aku mengerti. Aku sudah bisa pergi untuk mengatakannya, kan?" tanya Gu Qingqing.

Gu Qingqing menggosok rambutnya yang basah. Baru saja ia mematikan panggilan dari ibunya, panggilan lain datang. Gu Qingqing bertanya langsung, "Apa lagi?"

"Apa?" Terdengar suara nyaring Li Youyou. "Sudah kubilang, Leng Sicheng benar-benar bersama Chen Wenjie. Apa yang lagi sedang kamu lakukan? Semua awan gelap sudah menggunung, dan kamu sang nyonya istana belum membersihkan si selingkuhan lain?"