Ye Fei melihat potongan-potongan kertas itu, kemudian ia bangkit dan hendak berlari, namun Su Mohan menariknya kembali. Tangannya yang besar mendarat di bokong Ye Fei, dan ia berkata dengan serius, "Sudah tidak ada tempat lagi untukmu! Apakah kamu masih ingin melarikan diri!"
Mata Ye Fei merah, ia mengerutkan bibirnya dengan sedih dan tidak berani membuka mulutnya.
Su Mohan meremas bokong kecilnya lagi sambil berkata, "Hmm? Apakah masih ingin melarikan diri? Menurutmu kamu ini siapa?!"
Bokong Ye Fei rasanya sakit dan seperti terbakar. Ia bersumpah bahwa Su Mohan sama sekali tidak memiliki belas kasihan kali ini. Matanya merah dan ia berkata, "Kita berdua tidak memiliki hubungan apa-apa!"
"Coba tanyakan pada bakpao yang ada di dalam perutmu, apakah kita memiliki hubungan!" Su Mohan menggertakkan gigi dan tersenyum.
Ye Fei sedikit terkejut. "Sejak kapan aku memiliki bakpao di dalam perutku?"
"Sejak saat ini!"
