"Apa kau yakin dapat melawannya?" tanyaku ragu pada Dain yang sedang mempersiapkan pedangnya.
Pedang ini tampaknya masih baru dia terus merakit pedang itu hingga berbentuk sebuah cakar. "Jadi!" ucapnya bangga.
"Baiklah aku akan mengalahkannya dan kau...." Aku terhenti sesaat dan memikirkan sesuatu. "Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" Aku harus meyakinkan diriku.
"Tentu saja!" jawab Dain bangga.
Saat ini kami di hadapkan pada sebuah mimpi buruk, air yang seharusnya menyembuhkan justru membuat masalah baru yang hanya diketahui oleh dua orang di dalam ruangan ini.
"Hera, namamu bukan. Aku meminta satu hal padamu. Jangan sampai kau memotong kepala ayahku," pintanya melas.
"Aku yakin dia akan selamat!"
Yang ada di hadapan kami adalah sebuah parasit yang keluar dari tubuh ayah Dain. Induknya berkembang tepat di bagian kepala.
