"Aaakh!" suara rintihan Lavanya.
Sebuah besi berwarna hijau lumut tertancap tepat di tengah dada mereka berdua. darah Masfera mulai mengalir dan jelaga sihirnya mulai meledak.
"Absorber!" teriak Black Pearl.
Dan Masfera mati tepat di depan Lavanya, bagaimana dengan Lavanya? Dia sepertinya terkulai lemas sembari tersengal-sengal di dekapan Black Pearl.
Dari awal aku sudah menyangka ada yang tidak beres dari sifat Masfera, dia hanya ingin menebus dirinya tapi seharusnya dia tidak perlu menusuk Lavanya, entah benda apa yang dapat menusuk jelmaan batu hijau ini.
"Lavanya! Bertahanlah!" teriak Black Pearl.
Tapi dia justru mengangkat telunjuknya ke arahku.
"Hera!" teriakan menggelegar Black Pearl sembari menggendong Lavanya padaku.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Black Pearl mengisiku.
Untuk pertama kali aku melihat dia menangis.
