Karena cukup penasaran aku pun menghentikan kereta tersebut dan ternyata saya diperhatikan talinya benar-benar masuk ke dalam kereta melewati lubang kecil yang ada di depannya.
Pintu mulai terbuka dan sebuah besi panjang muncul dari balik gagangnya dengan sedikit pendarahan cahaya di besinya seakan mengatakan bahwa besi itu benar-benar menakutkan.
"Siapa yang berani menghentikan kudaku?!"
Sepertinya suara ini tidak asing, dengan sabar aku menunggu wujud orang tersebut keluar dari kereta.
Salah satu matanya bersinar memiliki dada yang besar dan perut yang kotak.
Saat mata kami bertumbuh kami berdua tidak dapat mengalihkan perhatian satu sama lain.
"Kenapa kau di sini?" tanya aku datar melihat sesosok wanita yang berada di depanku.
Dengan wajah serius dia berkata, "Aku datang untuk menyusulmu!"
Dengan sedikit kesal aku menghampirinya dan langsung mengacak rambutnya sehingga membuat kepalanya terus berputar.
