Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Konna ni Kawaii Ko ga Gonin mo Iru Nante,Ore no Jinsei do Sureba ii no

Lvyo
--
chs / week
--
NOT RATINGS
478
Views
Synopsis
Bercerita tentang Kaito Izumi yang dikelilingi oleh 5 temannya #Romance #Comedy #Harem #School #Slice of life #game

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Seperti mimpi

Berlari lalu menaiki pundak Kaito.

"Kaito aku ingin memakan bekal bersamamu".

"Eh, mengapa kamu tiba tiba ingin memakan bekal bersamaku".

"Karena aku ingin memakannya bersamamu saja, toh kita berdua itu teman masa kecil aku hanya ingin pertemanan kita baik baik saja".

Alasan sebenarnya Hikaru tidak memakan bekal bersama teman-temannya adalah karena semua temannya sedang bersama pacarnya menjadikan Hikaru sendiri akhirnya karena tidak ada pilihan lain dia memakan bekalnya bersama Kaito.

"Ada benarnya juga".

"Tentu saja".

Hikaru mengatakannya dengan nada sombong.

"Tapi..., bukankah kau biasanya bersama teman-temanmu memakan bekal bersama".

"Itu...".

Hikaru mengatakannya dengan cemas mata Hikaru melihat ke segala arah.

"Ah sudahlah, aku hanya ingin memakan bekal bersamamu saja".

Dia benar juga kami akhir akhir ini jarang berbicara dan bertemu karena mempunyai kesibukannya masing masing.

Ah, tidak usah terlalu dipikirkan dia juga merupakan teman masa kecilku kami sejak TK selalu bersama.

Kaito menolehkan kepalanya ke arah Hikaru yang sedang makan lalu Kaito berfikir bahwa teman masa kecilnya ini sangat manis.

Hikaru menyadari bahwa Kaito menatapi dirinya yang sedang makan lalu Hikaru pun ikut menolehkan kepalanya ke arah Kaito.

Lalu mereka berdua saling bertatapan.

Kaito melihat wajah Hikaru yang sangat manis dan cantik matanya pun sangat

Saat mereka saling bertatapan ada burung camar yang terbang lalu mengambil ayam goreng milik Kaito.

Mereka berdua tersadar dan langsung memalingkan wajah mereka ke arah samping lalu wajah mereka berdua memerah.

"Hikaru, aku sudah selesai makan aku ingin kembali ke kelasku. Sampai jumpa lagi".

Kaito berdiri dari kursi lalu berjalan dan menutup kembali pintu atap sekolah.

Saat kami berdua saling bertatapan aku merasa jantungku berdetak sangat kencang, saat itu aku juga merasa sangat malu dan cepat cepat pergi dari situ.

Tadi itu sangat membuatku berdebar-debar saat Kaito menatap mataku, aku sangat malu untung saja ada burung camar yang datang jika tidak aku tidak akan bisa menahan rasa malu ku.

Kaito masuk ke kelas lalu duduk dan menatap ke arah luar jendela sembari mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya dan Hikaru.

Jiaai membalikkan badan ke arah belakang.

"Kau sedang memikirkan apa".

"Ah, bukan sesuatu yang penting".

"Apa kau baru saja mengalami sesuatu bukan".

"Bu-bukan berarti itu sesuatu yang penting".

"Aku tahu jika kau baru saja mengalami suatu kejadian dengan cewek".

Kaito diam saja dan kembali menatap ke arah jendela.

"Mau bagaimana pun kejadian kuharap kau baik baik saja, jika kau menyukai mengapa kau tidak mengatakan perasaanmu padanya".

"Aku tidak tahu, jika ini perasaan suka atau tidak".

"Kau ini sangat bodoh sekali, ya mau bagaimana lagi aku akan selalu mendukungmu jika kau menyukai seseorang".

Jiaai membalikkan badannya kembali, Kaito memikirkan apa yang dikatakan Jiaai.

Aku ini memang tidak peka dan sangat bodoh dalam percintaan.

Bell masuk berbunyi.

Saat kegiatan belajar mengajar Kaito selalu memikirkan apa yang dikatakan Jiaai dan saat bertatapan dengan Hikaru.

Bell pulang berbunyi.

Aku ingin langsung pulang, Kaito pun langsung pulang kerumah.

Setibanya Kaito dirumah.

"Aku pulang".

"Selamat datang".

Setelah melepas sepatu Kaito pergi menuju kamarnya lalu menjatuhkan diri di atas kasur.

Hari ini sangat melelahkan tanganku seperti mati rasa.

Pak Ishikawa jika memberikan catatan sangat sangat sangat banyak, tapi walaupun begitu Pak Ishikawa orangnya menyenangkan tidak biasa marah, dia marah jika ada yang mengobrol saat Pak Ishikawa menerangkan dan yang berisik saja didalam kelas.

Haruna mengetuk pintu kakaknya lalu membuka pintunya.

"Kakak, kamar mandinya sudah kosong ingin mandi tidak".

"Nanti aku akan mandi".

"Ada apa kakak".

"Tidak ada apa-apa, hanya saja hari ini aku merasa sangat banyak hal yang terjadi".

"Apa kakak lelah?".

"Tidak terlalu".

"Sebaiknya Kakak jangan terlalu memaksakan diri, nanti kakak akan jatuh sakit".

"Aku tahu itu, tapi mau bagaimana lagi".

"Tapi tetap saja kakak jangan memaksakan diri, aku hanya bisa menyemangati kakak. Semangat ya kakak!".

"Iya".

Haruna menutup pintu lalu pergi.

"Aku ingin mandi lalu makan setelah itu tidur hari ini sangat melelahkan".

Kaito berbaring di atas kasur sembari bermain game, setelah Kaito selesai bermain game dia tertidur.

Keesokan paginya.

"Aku berangkat".

"Aku berangkat".

"Hari hati di jalan".

Setibanya Kaito disekolah.

Saat Kaito baru saja melangkahkan kaki memasuki kelas Hotaru secara tiba tiba menarik dasi Kaito.

"Bayar uang kas mu sekarang"

Hotaru mengatakannya dengan nada penuh amarah.

"Baiklah baiklah aku akan membayarnya, tapi bis kau lepaskan aku terlebih dahulu".

"Tidak mau, jika aku melepaskanmu kau pasti akan melarikan diri lagi".

"Kali ini tidak kok".

"Bohong".

"Aku benar-benar tidak berbohong".

"Baiklah aku akan melepaskanmu".

Hotaru melepaskan genggaman nya dari dasi Kaito.

"Sekarang bayar uang kasmu".

"Aku harus membayar berapa".

"Rp15.000."

Saat Kaito melihat uang di dompet nya ternyata sisa Rp100.000. Kaito setiap bulan mendapatkan uang jajan sebesar Rp500.000, Uangnya Kaito habiskan untik membeli kartu game canter dan Isi saldo game yang menghabiskan Rp400.000. Menjadikan nya harus berhemat dengan sisa 23 hari lagi sebelum mendapatkan uang jajannya lagi.

Astaga uang jajan ku tinggal sedikit apa aku mencicil dahulu uang kasnya.

"Shiori-san, apa boleh aku mencicil uang kasnya terlebih dahulu".

"Boleh saja, tapi aku setiap hari akan menagih uang kasmu Kaito".

"Untung saja bisa di cicil terlebih dahulu, ini Rp5.000. dulu ya Shiori-san".

"Oke, jangan lupa bayar sisanya Izumi-san, Atau tidak".

Hotaru mengatakannya dengan nada menyeramkan.

"Ba-ba-baik aku akan mengingatnya".

Kaito pun menaruh tasnya sembari gemetaran karena Hotaru yang sangat menyeramkan jika meminta untuk membayar uang kas kelas

sangat menyeramkan sekali.

Hotaru Shiori dia merupakan bendahara di kelas kami dan juga seorang gyaru, dia juga sangat populer disekolah bahkan ada klub fansnya sendiri.

"Kau selalu terlihat cantik Shiori-chan"

"Hari ini kau sangat imut Shiori-chan".

Suara dari para anggota klub fans Hotaru.

Kurasa itu sangat berlebihan, mereka tidak mengetahui yang sebenarnya bahwa dia adalah bendahara yang sangat kejam jika sedang bertugas saat dia meminta untuk membayar uang kas kelas.

Mengingat saat Hotaru meminta untuk membayar uang kas.

Menarik dasi teman sekelasnya.

"Cepat kau bayar jika tidak akan ku bunuh juga kau".

Ada yang diam diam mencoba melarikan diri tetapi tetap tertangkap oleh hotaru.

Memegang kerah seragamnya lalu mengangkatnya.

"Hey, kau ingin kemana".

"A-a-aku ingin pergi ke toilet".

"Bohong, kau ingin mencoba kabur dariku bukan? cepat bayar atau ku paksa ambil dari sakumu, kau pikir bisa melarikan diri dariku? mimpi apa kau".

"Dipikir pikir memang seram jika bertemu dengannya saat dia sedang bertugas menjadi bendahara, tapi menurutku dia orang yang cukup baik dan juga dilihat dari sudut pandang cowok cowok dia itu sangat imut dan cantik tapi tetap saja aku membencinya".

Bell masuk berbunyi.

Bell masuk telah berbunyi bagi yang ada di luar kelas cepat masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Bell istirahat berbunyi.

Sudah waktu istirahat, aku ingin pergi ke perpustakaan saja hari ini sangat panas, kalau aku ke perpustakaan disana ada pendinginan ruangan langsung saja ke perpustakaan aku ingin mendinginkan diri.

Setibanya Kaito di perpustakaan.

Disini dingin, nyaman dan sunyi tidak ada yang menggangu aku disini sembari membaca komik yang belum ku selesaikan saja.

Kaito sedang mencari di rak buku lalu dia menemukannya saat tangannya menyentuh komik untuk menariknya. Tanpa tidak Kaito duga ada tangan lain yang ingin menarik komik yang Kaito ingin baca di rak buku, lalu mereka berdua bertatapan sesaat. Kaito dengan refleks segera menarik tangannya kembali.

"Ah, maaf".

"Ti-ti-tidak apa-apa".

"Apa kau baik baik saja".

"A-aku baik baik saja te-terimakasih".

"Apa kau ingin membaca komik ini juga? Apa kau menyukai series komik ini juga? sangat seru bukan alur ceritanya sangat bagus gambarnya pun luar biasa seperti mahakarya bukan."

"Oh iya aku sebelumnya tidak pernah melihatmu, mari berkenalan".

"A-a-aku Yuna Natsumi".

Kaito melihat dasi pita yang berwarna biru.

ternyata dia merupakan seniorku.

"Aku Kaito Izumi, salam kenal ya".

"I-iya sa-salam kenal".

"Jadi apa kamu mau membaca komik ini?".

"K-kau duluan sa-saja Izumi-san".

"Bagaimana jika kita berdua membaca komik ini".

"B-ba-baca be-berduan saja...".

Yuna terkejut lalu wajahnya pun memerah.

"Ti-tudak apa-apa, a-aku akan me-mencari buku yang lain saja".

"Seriusan nih?".

Yuna mengangguk.

"Baiklah kalau begitu".

"Sampai jumpa".

Kaito pun duduk disamping jendela sembari membaca komiknya.

Setelah membaca komik di perpustakaan dia kembali ke kelas karena bell masuk telah berbunyi.

Bell pulang berbunyi Kaito pun membereskan buku dan alat alat tulisnya dan memasukkan nya ke dalam tas.

Akhirnya pulang juga. Ah, tapi sekarang aku ada sift kerja paruh waktu.

Saat ingin bersiap siap pulang Kaito dikerumuni oleh Ryota dan teman-temannya.

"Hey, Izumi-san. Apa kamu ingin ikut kami pergi ketempat karaoke".

"Maaf, hari ini aku ada sift kerja paruh waktu".

"Oh, oke lain waktu saja".

"Aku sungguh minta maaf".

"Tidak apa-apa lain waktu juga bisakan?".

"Tentu saja".

"Oke sip kalau begitu kami pergi duluan".

"Sampai jumpa".

"Sampai jumpa juga".

Kaito pun akhirnya tiba di tempat kerjanya.

Aku bekerja di tempat es krim, karena aku senang melihat orang orang yang memakan es krim yang manis dan dingin ini dengan bahagia, gaji disini juga cukup untuk menambah uang jajanku juga.

"Aku sangat menyukai es krim apalagi di musim panas ini, aku ingat ada pelanggan yang jika membeli es krim sangat banyak".

"Kalau tidak salah namanya—".

"Mihari Chizu".

"Kau ini Izumi-kun padahal aku ini sering mampir kesini untuk membeli es krim tapi kau selalu tidak mengingat namaku".

"Jahat".

Mihari mengatakannya dengan kesal.

"Aku tidak mengingat namamu karena kau selalu makan es krim sangat banyak jadi aku hanya mengingat bagian itu saja".

"Jahat".

Mihari mengatakannya dengan kesal.

"Fufufu".

"Tadi mengejekku, bahkan sekarang menertawaiku".

"Ah, maaf maaf".

"Hmph".

"Aku minta maaf Chizu-san, aku traktir es krim rasa apa saja, kau ingin yang mana Chizu-san".

"Baiklah kalau begitu".

Mihari mengatakannya dengan gembira

"Cepat sekali berubahnya".

"Aku ingin es krim matcha boba 1".

"Baiklah, mau dimakan disini atau dibawa pulang".

"Makan di sini".

"Silahkan duduk di meja terlebih dahulu".

"Oke".

Mihari pun berjalan ke meja yang dia pilih lalu duduk di meja yang dia tempati.

Kaito sedang membuat es krimnya lalu dia membawanya ke meja Mihari.

"Silahkan es krim nya selamat menikmati".

"Aku pasti akan sangat sangat menikmatinya karena ini gratis".

"Terimakasih Izumi-kun".

"Sama-sama".

"Jika tidak ada apa-apa lagi aku ingin pergi berkerja".

"Em...., Enak....".

"Dia tidak mendengarkanku karena sedang menikmati es krim nya".

Saat Kaito menatap Mihari yang sedang memakan es krim dia tidak sengaja mengatakan.

"Imut".

"Eh, Izumi-kun kau barusan mengatakan apa".

Wajah Mihari memerah sampai mengeluarkan asap.

"Eh, memangnya aku baru saja mengatakan apa?".

"Persaanku baru saja aku..., tidak mengatakan apa apa kok".

"Ta-tapi aku barusan mendengar kau mengatakan sesuatu Izumi-kun, apa kamu tidak menyadarinya?".

"Lebih baik kamu tidak mengingatnya saja".

"Memangnya barusan aku mengatakan apa?".

"Sudahlah tidak usah dipikirkan bukan sesuatu yang penting".

Mihari menahan malu.

"Hm..., o-oke aku akan kembali bekerja".

Kaito pergi meninggalkan meja Mihari untuk kembali bekerja.

Kaito menghela nafas, untung saja yang Izumi-kun tidak mengingatnya, dan aku bisa menahan wajah ku yang memerah.

Jika aku menunjukkan wajahku yang memerah saat Izumi-kun mengatakan imut,s rasanya aku ingin menghilang saja.

Omong omong es krim boba matcha ini rasanya sangat enak, pasti mereka menggunakan matcha premium.

Akhirnya sift jam kerja paruh waktu Kaito telah selesai.

"Akhirnya selesai juga".

"Kerja bagus untuk hari ini Izumi".

"Terimakasih atas bantuannya manajer".

Setelah itu Kaito pergi ke ruang ganti untuk mengganti seragam kerjanya lalu Kaito pun pulang menuju rumahnya.

Kebetulan lewat minimarket, aku ingin membeli beberapa cemilan dan soda.

Kaito mengambil cemilan dan soda di minimarket lalu membayarnya di kasir.

"Terimakasih atas kunjungan anda".

Sudah larut malam, aku ingin cepat cepat pulang. Lalu Kaito lari menuju rumahnya agar lebih cepat sampai.

Kaito telah tiba dirumahnya.

Besok libur, jika besok libur sekolah mari kita bermain game sampai pagi sembari di temani beberapa cemilan dan soda yang telah kubeli di minimarket.

Lebih menyenangkan bermain game apa ya, game Mobile, Fps, Battle Royale, atau RPG.

Ting, ada pesan yang masuk dari HP Kaito lalu Kaito membuka pesan tersebut.

Masashi Nozomi

Pesan ‘Cepat login, -1 nih.’

Dari grup party game mobile, baiklah kalau begitu bermain game mobile saja bersama teman teman.

Kaito login untuk masuk game lalu dia di invite oleh Masashi, Kaito pun telah masuk room bersama teman temannya.

Masashi mengetik di room ‘Nyalakan mic mu Kaito’.

Kaito mengetik di room ‘Oke’.

Setelah itu Kaito menyalakan mic nya.

"Yo, semua".

"Yo".

"Yo".

"Yo".

"Cepat mulai Masashi".

"Oke".

Masuk dalam in game fase draft pick.

Suara dari sistem game ‘Tim kamu ban Hero.'

"Cepat ban karakter ini, karakter ini sangat sulit untuk dikalahkan lebih baik di ban saja".

"Baiklah, aku akan ban karakter ini".

Suara dari sistem game ‘Tim kamu memilih’.

"Kalian memilih apa".

"Aku mungkin memilih karakter ini".

"Boleh juga karakter itu untuk meta sekarang".

Lalu teman temannya mengatakan ‘Benar’.

"Skinmu bagus juga Kaito".

"Skin mahal tentu saja bagus".

"Hebat, kamu dapat uang darimana Kaito hingga mendapatkan skin yang mahal ini".

"Aku bekerja paruh waktu dan juga mengumpulkan uang jajan".

"Apa kau tidak membeli jajan di sekolah?".

"Aku selalu membawa bekal agar menghemat".

"Bahkan aku pernah rela tidak jajan di kantin demi bisa membeli skin mahal edisi terbatas".

"Kalau aku jadi kau, aku pasti sudah mati kelaparan karena tidak membeli jajan".

Suara notifikasi kill dari masuh ‘Legendary’.

"Musuh sudah mendapatkan Legendary saja, bagaimana ini".

"Mari kita Ganking lawan yang mendapatkan Legendary itu".

"Mari kita semua berpencar untuk menyergap lawan".

"Baik".

Kaito melihat jam di hpnya yang ternyata sudah jam 02.00 A.M.

"Sudah pagi buta, teman teman aku sudah dulu ya".

"Kami juga sudah selesai".

"Aku ingin tidur".

"Aku juga".

Mereka semua keluar dari game lalu pergi tidur.

Kaito terbangun lalu melihat jam di hpnya yang menunjukkan pukul 11.07 A.M.

Sudah siang ternyata.

‘grr-grr’ Perutku bergemuruh, aku lapar. Aku coba lihat meja makan terlebih dahulu mana tahu ada makanan.

Kaito membuka tutup makanan.

"Eh, eh......".

"Tidak ada isinya, coba aku lihat kulkas mana tahu ada makanan".

Kaito membuka pintu kulkas dan setelah dilihat tidak ada makanan sama sekali.

"Mana mungkin tidak ada makanan sama sekali bahkan mie instan saja tidak ada. Omong omong ibu ada dimana, sejak tadi aku tidak melihatnya, Haruna juga pergi kemana".

"Aku pergi ke minimarket terdekat saja untuk membeli telur, agar aku bisa makan".

Kaito bersiap siap ingin pergi ke minimarket lalu tiba tiba Ibu Kaito pulang kerumah bersama Haruna.

"Aku pulang".

"Selamat datang".

"Ibu darimana saja sejak tadi aku kelaparan karena tidak ada sama sekali makanan di kulkas maupun meja makan".

"Ibu baru saja pergi dari supermarket untuk membeli perlengkapan rumah dan bahan bahan makanan bersama adikmu ini".

"Ibu lama sekali, baru saja aku ingin pergi menuju minimarket terdekat untuk membeli telur agar aku bisa makan".

"Baiklah ibu minta maaf. Sebagai permintaan maaf ibu, ibu akan membuat makanan kesukaan mu yaitu ayam goreng dan omurice".

"Eh, sungguh?".

"Sungguh".

"Asik, ibu akan membuatkan makanan kesukaanku".

"Terimakasih ya ibu".

"Sama-sama, asalkan kamu bahagia ibu ikut bahagia".

Kaito masuk ke kamarnya sembari menunggu ibu memasak dia melihat chat-chat dari LINE nya, dia menemukan chat bersama mantannya dan Kaito pun menjadi nostalgia.

‘Tring’

pesan masuk dari Mihari.

"Apa kamu sibuk hari ini?".

Kaito bergumam ‘ada apa dia menanyakan jika aku hari ini sibuk tidak’.

"Aku tidak sibuk".

"Apa kamu bisa menemaniku berbelanja di mall?".

"Memangnya kamu ingin membeli apa?".

"Aku ingin membeli baju".

"Boleh saja, baiklah kamu ingin bertemu jam berapa dan dimana".

"Jam 02.00 P.M di dekat taman".

"Baiklah".