Chapter 215 - 214. Kekanakan*

Hadyan menyibak kaos Tasia perlahan, lalu mengagguk-angguk saat melihat punggungnya "Luka terberat di tubuhmu sudah menutup dan kering. Mungkin berendam sebentar tidak apa-apa."

"Wah.. Kalau begitu ayo kita berendam sekarang!" Ajak Tasia antusias.

"Kau yakin? Kau habis memuntahkan isi perutmu. Apa kau tidak mau makan lagi sedikit?" Tanya Hadyan khawatir.

Taisa menggeleng "Aku ingin berendam saja."

Hadyan menghela lelah. Entah mengapa, akhir-akhir ini sifat Tasia jadi sedikit pemaksa. Biasanya ia akan menurut pada Hadyan dan mendengarkan nasehatnya.

"Baiklah. Aku akan meminta dayang menyiapkan airnya."

"Kenapa tidak kau saja, Hadyan? Apakah kau bisa melakukanya? Aku tidak mau merepotkan dayang-dayang hanya untuk mandi." Cegah Tasia.

"Hem? Oh.. Tentu." Jawab Hadyan sambil menggendong Tasia untuk duduk di kursi yang berada di dekat lemari handuk.

"Terimakasih, Hadyan." Ucap Tasia.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag