The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

Lydia_Siu
  • 255
    Completed
  • --
    NOT RATINGS
  • 1m
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

Remaja.

Masa di mana seorang manusia mencari jati dirinya, penuh rasa penasaran dan petualangan. Di mana ada persahabatan, emosi, dendam, dan cinta.

Jika berbicara tentang remaja, aku jadi teringat sebuah cerita yang sebenarnya adalah sebuah gosip besar yang sedang berapi-api di sekolahku.

Cerita ini kabarnya berasal dari alumni yang sudah lulus empat tahun yang lalu. Mereka adalah Tata, Marya, Anastasia, Jordi, Patra, dan Mark.

Mereka sering menyebut diri mereka sebaga 'Geng Nero'. Jujur saja, saat itu mereka memang populer, heboh, dan sering memeriahkan suasana dan lomba-lomba di sekolah. Kabarnya, mereka sudah berteman sejak masih di Taman Kanak-kanak. Rumah mereka pun masih berdekatan satu sama lain di dalam satu komplek yang sama.

Saat itu mereka tengah duduk di bangku kelas 2 SMK dengan jurusan berbeda-beda. Tata, dan Anastasia di jurusan akuntansi. Marya dan Patra di pemasaran. Lalu Jordi dan Mark di tekhnik jaringan komputer. Meski berbeda-beda kelas, kedekatan mereka tidak pernah luntur, melainkan semakin kental.

Namun ini bukanlah semata-mata kisah tentang persahabatan di atara mereka, melainkan sebuah kisah dari salah satu anggotanya yang berparas ayu yaitu Anastasia atau yang biasa dipanggil Tasia.

Semuanya berawal ketika kelompok itu memutuskan untuk mengisi liburan semester mereka dengan pergi ke salah satu pantai indah di Jawa Timur.

Pantai Slamaran.

Bukan hanya namanya yang indah, melainkan pemandangannya juga cantik dan mempesona.

Belum ramai dikunjungi, itulah alasan mengapa Tata, Marya, Patra, Jordi, Mark, dan Anastasia tertarik mengunjungi pantai indah itu.

Dan seperti yang kalian tau, di negara seribu pulau kita ini, yaitu Indonesia, banyak sekali beredar cerita mistis dan mitos-mitos. Sebagian dari kita mungkin percaya dan sebagian lagi tidak. Bahkan ada yang masih ragu harus percaya atau menganggap itu semua hanya kebohongan belaka.

Aku termasuk kalangan orang-orang yang tidak mempercayai hal itu. Namun, sepertinya kisah ini akan membuatku berpikir dua kali untuk tidak mempercayai mitos.

Jadi, begini kisahnya..